HOME VISIT TINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DI MASA PANDEMI
Oleh:
Nany
Surjaningsih,S.Pd.
Guru
BK SMPN 2 Boja, Kendal
Wabah covid -19 yang berkembang di Indonesia, tentu membawa dampak yang
sangat besar bagi sekolah. Berdasarkan Surat
Edaran No.15 tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah
dalam Masa Darurat Covid-19,
Kemendikbud menyatakan ada 2 metode
Pelaksanaan Belajar dari rumah yaitu: Pembelajaran Jarak Jauh Dalam Jaringan
(PJJ Daring), dan Pembelajaran Jarak jauh Di Luar jaringan (PJJ Luring)
Sebagian besar sekolah memilih Daring sebagai solusi untuk memastikan siswa
belajar dari rumah. Hal itu menjadi tantangan bagi guru, siswa, dan orang tua. Demikian juga yang dilakukan di SMPN 2 Boja. Daring
dengan google classroom sebagai pilihan
untuk pembelajaran.
Dalam pelaksanaan Pembelajaran
Jarak Jauh (PJJ) tentu tidak hanya guru mata pelajaran saja yang berperan.
Sebab di lapangan ternyata tidak
semudah yang dibayangkan. Banyak kendala yang di
hadapi. Dari sinyal, siswa tidak mempunyai paketan, atau siswa yang tidak jelas mengapa tidak mengikuti
Daring dan mengumpulkan tugas.
Menghadapi
masalah di atas, wali kelas dan guru BK turut mengambil peran untuk mengetahui
permasalahan tersebut. Dari PJJ yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Boja, pada siswa
kelas VII dari jumlah 256 yang mengumpulkan tugas 160
siswa (63 %). Hal ini tentu perlu dicari
penyebabnya.
Langkah
yang diambil guru BK dan wali kelas dengan mengadakan home visit.
Menurut Prayitno (2007:2840)
Home
visit/kunjungan rumah merupakan upaya untuk mendeteksi kondisi keluarga dalam
kaitannya dengan permasalahan anak atau individu yang menjadi tanggung jawab
konselor dalam pelayanan konseling. Adapun menurut Tantowi (1995:47) home visit yaitu kegiatan untuk memperoleh
data, keterangan, dan kemudahan bagi terentaskannya permasalahana siswa melalui
kunjungan ke rumah siswa,
Sebelum
melakukan home visit ada beberapa hal yang dilakukan pada
tahap awal yaitu: pertama guru BK mencari data di guru
mapel nama siswa yang tidak mengumpulakan tugas, kedua
guru BK mencatat data, ketiga
guru BK dan wali kelas berkoordinasi dan berdiskusi, keempat menelpon orang tua dan
siswa untuk menanyakan penyebabnya dan memberikan motivasi kepada siswa, kelima
selama 1 minggu guru BK memantau keadaan siswa tersebut apakah ada
perkembangannya atau tidak. Jika tidak ada perkembangan maka home visit
dilakukan sebaliknya jika ada
perkembangan maka home visit tidak
dilakukan.
Setelah
satu minggu dipantau. ternyata siswa kelas VII yang tidak mengerjakan tugas tidak ada perubahan signifikan. Maka langkah
yang
dilakukan guru BK dan wali kelas mengadakan home visit. Ternyata banyak permasalahan
yang dihadapi
siswa, seperti: ditinggal orang tua bekerja, hp dibawa kerja orang tua, siswa
menghabiskan waktunya bermain game, dan sebagian kecil
siswa yang mengeluhkan sinyal yang sulit.
Pada saat bertemu siswa atau siswa dan orang tuanya, guru BK dan wali kelas memberikan motivasi dan mengharapkan
orang tua selalu membimbingnya. Siswa
diminta tetap mengikuti pembelajaran seperti tatap muka dan mengerjakan tugas
yang diberikan melalui google classroom.
Setelah siswa di home visit dan dipantau selama 1 bulan ternyata siswa kelas 7 yang berjumlah 256 dan mau mengumpulkan tugas melalui google classroom menjadi 245 atau 95 %. Hal ini dapat disimpulkan bahwa home visit meningkatkan keaktifan siswa kelas VII dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh di SMPN 2 Boja.
(Artikel ini telah dimuat di Jateng Pos, Rabu 13 januari 2021)