
Jigsaw Puzzle Tingkatkan Hasil Belajar Bangun Balok
Oleh: Endang Sulistyaningsih,SPd.
M.Pd
Guru Matematika SMP Negeri 2
Boja
Bangun
Balok merupakan materi pelajaran yang wajib diajarkan pada mata pelajaran
matematika di kelas VIII. Namun ketika materi bangun balok diajarkan di kelas,
siswa kesulitan untuk memahaminya.. Kenyataan tersebut
dihadapi siswa kelas VIII, khususnya kelas
VIII E SMP
Negeri 2 Boja. Dalam Penilaian Harian materi
Bangun balok dari 32 siswa hanya 19 siswa atau
60% yang tuntas dari KKM 75.
Untuk
mengatasi kesulitan siswa tersebut , digunakan
metode permainan jigsaw
puzzle. Menurut
Suparno (2007),
permainan jigsaw puzzle
adalah permainan yang mengajak siswa dengan
permainan yang mereka sukai. Sementara
itu Ramadhan (2008) berpendapat bahwa permainan Jigsaw
puzzle adalah permainan teka-teki dengan
cara menyusun potongan-potongan kertas.
Dalam
pelaksanaan dengan metode jigsaw
puzzle siswa dibagi
menjadi delapan kelompok, dengan masing-masing kelompok beranggotakan 4 siswa.
Setiap kelompok diberi tugas menyiapkan
kertas karton dan asturo. Kertas asturo dipotong-potong dengan ukuran 10 cm x 8 cm, 10 cm x 6 cm dan 8 cm x 6 cm.
Setiap
kelompok kemudian berdiskusi menyusun potongan-potongan kertas menjadi
jarring-jaring balok dan di tempel di kertas karton. Jika siswa dalam kelompok
menemukan model jarring-jaring yang lain, dapat memotong-motong lagi kertas
sesuai ukuran yang telah ditentukan. Penemuan model jarring-jaring balok
tersebut kemudian di tempel di kertas karton yang sama. Demikian seterusnya
sampai setiap kelompok menemukan beberapa model jarring-jaring balok.
Tugas
berikutnya setiap kelompok berdiskusi menghitung luas permukaan balok dan mencatat hasilnya. Kemudian setiap
kelompok memilih salah satu model jarring-jaring balok dan disatukan membentuk
sebuah balok serta menghitung volumenya.
Setelah
setiap kelompok menyelesaikan tugas kerjanya, guru membuat gulungan kertas dan
diberi nomor sesuai jumlah kelompok. Setiap anggota kelompok mewakili
teman-temannya untuk mengambil gulungan kertas sebagai urutan untuk
mempresentasi hasil kerja Ketika satu
kelompok mempresentasikan hasil diskusi, kelompok lain menanggapi. Demikian
seterusnya sampai kelompok terakhir. Pada akhir pembelajaran guru memberi
penguatan dan penegasan terhadap kerja siswa.
Pada
pertemuan berikutnya diadakan Penilaian
Harian untuk mengetahui daya serap siswa terhadap pelajaran. Ternyata setelah
dikoreksi 30 siswa atau 94 % nilai siswa kelas VIII E di atas KKM. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa Jigsaw puzzle dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP N 2 Boja.